Mengetahui Bahaya Kanker Payudara: Penyebab, Ciri-Ciri, Obat dan Cara Mencegahnya

MENGATASI KANKER PAYUDARA

Kanker payudara adalah kondisi ketika sel kanker terbentuk di jaringan payudara. Kanker bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus), atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara.

Kanker payudara terbentuk saat sel-sel di dalam payudara tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Sel tersebut umumnya membentuk tumor yang terasa seperti benjolan. Meski biasanya terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria.


Kanker payudara yang paling umum terjadi, terbagi dalam beberapa jenis:
  •  Ductal carcinoma in situ. Kanker ini tumbuh di duktus, dan tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Jenis kanker ini termasuk kanker stadium awal dan mudah diobati. Namun demikian, kanker ini bisa menyebar ke jaringan sekitarnya jika tidak segera ditangani.
  • Lobular carcinoma in situ. Adalah kanker yang tumbuh di lobulus. Sama seperti ductal carcinoma in situ, kanker ini tidak menyebar ke jaringan sekitarnya.
  • Invasive ductal carcinoma. Kanker ini tumbuh di duktus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan bisa menyebar ke area tubuh yang lain. Jenis kanker ini terjadi pada 70-80% kasus kanker payudara.
  • Invasive lobular carcinoma. Adalah kanker yang tumbuh di lobulus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya. Kanker ini terjadi pada 10% kasus kanker payudara.
Sedangkan jenis kanker payudara yang jarang terjadi adalah:
  • Angiosarcoma. Adalah jenis kanker yang tumbuh di pembuluh darah dan saluran getah bening di payudara.
  •  Penyakit Paget. Penyakit Paget merupakan kanker yang tumbuh di puting payudara, lalu meluas ke area hitam di sekitar puting (areola).
  • Tumor phyllodes. Jenis kanker yang jarang ini tumbuh di jaringan ikat payudara yang disebut stroma.
  •  Inflammatory breast cancer. Adalah jenis kanker payudara yang jarang, namun berkembang cepat dan menyumbat saluran getah bening, sehingga membuat payudara tampak meradang seperti infeksi.
  • Triple negative breast cancer. Adalah jenis kanker yang menunjukkan hasil negatif pada pemeriksaan keberadaan reseptor hormon estrogen (ER), reseptor hormon progesterone (PR), dan reseptor protein HER-2 pada jaringan kanker, yang biasanya positif pada kanker payudara.
Penyebab Kanker Payudara
Kanker payudara terjadi karena sel-sel di payudara tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Sel-sel ini membelah dengan cepat dan berkumpul membentuk benjolan, lalu bisa menyebar ke kelenjar getah bening atau ke organ lain.

Belum diketahui apa penyebab sel-sel tersebut berubah menjadi sel kanker, namun para ahli menduga adanya interaksi antara faktor genetik dengan gaya hidup, lingkungan, dan hormon, sehingga sel menjadi abnormal dan tumbuh tidak terkendali.
Faktor Risiko Kanker Payudara

Beberapa faktor diketahui bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Namun demikian, seseorang dengan sejumlah faktor risiko belum tentu terserang kanker payudara, sebaliknya seseorang tanpa faktor risiko dapat terkena kanker. Seseorang yang pernah terserang kanker di satu payudara memiliki risiko tinggi terkena kanker pada payudara yang lain.

Faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara antara lain:
  • Usia. Risiko kanker payudara akan meningkat seiring usia bertambah.
  • Jenis kelamin. Wanita lebih rentan terserang kanker payudara dibanding pria. 
  • Obesitas. Berat badan yang berlebih meningkatkan risiko terserang kanker payudara. 
  • Belum pernah hamil. Wanita yang pernah hamil dan menyusui memiliki risiko kanker payudara lebih kecil dibanding wanita yang belum pernah hamil dan menyusui. 
  • Melahirkan pada usia tua. Wanita yang baru memiliki anak di atas usia 30 tahun lebih berisiko mengalami kanker payudara. 
  • Konsumsi alkohol. Studi terbaru menunjukkan, konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit tetap meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Terapi pengganti hormon. Setelah menopause, wanita yang mendapat terapi pengganti hormon dengan estrogen dan progesterone lebih berisiko terkena kanker payudara.
  • Mulai menstruasi terlalu muda. Wanita yang mengalami menstruasi di bawah usia 12 tahun diketahui lebih berisiko mengalami kanker payudara.
  • Telat menopause. Wanita yang belum mengalami menopause hingga usia 55 tahun juga berisiko mengalami kanker payudara.
  • Riwayat kanker payudara pada keluarga. Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 juga bisa membuat kanker payudara diturunkan dari orang tua ke anaknya. Selain itu, seseorang yang memiliki anggota keluarga dekat yang menderita kanker payudara, juga lebih berisiko mengalaminya.
Ciri-Ciri Terkena Kanker Payudara

1. Sakit, Kemerah-Merahan dan Gatal




Terlihat dari Gambar kanker payudara, Indikasi yang paling terlihat dari kanker payudara adalah, daerah benjolan akan terasa panas (nyeri), bersisik, dan kemerahan, Apabila disentuh akan terasa gatal dan sakit, yang dapat disertai dengan pembengkakan atau bintik ungu yang menyerupai memar.

Namun, penting untuk diketahui. Beberapa gejala ini juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain. Seperti, kehamilan, ketidakseimbangan hormon, atau ruam lainnya.

Tapi, jika gejalanya melewati lebih dari siklus menstruasi anda, daya tahan tubuh menurun, dan terbatas hanya pada satu payudara. Disarankan anda segera konsultasi dengan dokter spesialis terkait.

2. Nyeri Punggung Atas



Terlihat dari Gambar kanker payudara, Kadang-kadang gejala kanker payudara juga bisa dirasakan dengan timbulnya rasa sakit pada bagian punggung atas atau bahu, daripada bagian dada dan payudara. 

walaupun anda melakukan peregangan atau mengubah posisi, rasa sakitnya tidak akan hilang. Selain itu rasa sakitnya akan berlangsung lama, disertai dengan nyeri di dalam tulang atau berdenyut.

Hal ini disebabkan oleh penyebaran kanker payudara pada tulang bagian belakang, sehingga menjadi kanker tulang sekunder.

Dalam kebanyakan kasus, wanita jarang mengenali gejala ini sebagai tanda kanker payudara, dan sering menganggapnya sebagai peregangan otot biasa.

Jika sakit punggung anda tidak hilang dengan istirahat dan peregangan, segeralah konsultasikan ke dokter.

3. Perubahan Pada Puting 


Terlihat dari Gambar kanker payudara, Pertumbuhan tumor dekat puting akan cepat terlihat, seperti perubahan bentuk dan penampilan yang sangat cepat berkembang. Anda pun bisa dengan mudah menyadari ketika anda berpakaian atau becermin. 

Sedangkan perubahan yang paling umum yang terkait dengan kanker payudara adalah menyusutnya bagian puting(tidak menonjol) seperti biasanya. Kemudian biasanya kulit menjadi bersisik, meradang dan berkerak.

Dan juga rasa kesensitifannya akan menurun drastis, ditambah dengan keluarnya cairan dari dalam puting susu dengan sendirinya. Apabila cairan tersebut berupa darah, maka bisa dipastikan itu adalah kanker.

4. Perubahan Ukuran Payudara



Terlihat dari Gambar kanker payudara, Perubahan tidak merata dalam ukuran payudara juga bisa menjadi tanda, pada dasarnya ini sangat penting untuk diketahui. karena benjolan biasanya bisa sering tersembunyi dan tidak dapat dirasakan.
Bahkan kadang-kadang sinar-x (mammogram) pun bisa luput mendeteksinya.

Coba anda perhatikan ukuran payudara anda di depan cermin dengan seksama. Kemudian lihat dari samping kanan dan kiri, apakah ada perbedaan. Jika ada, diharapkan anda tidak panik terlebih dahulu. karena tidak semua perubahan tersebut merupakan kanker payudara.

Biasanya 1-2 minggu sebelum menstruasi payudara akan sedikit mengalami perubahan, dan akan menghilang 1 minggu setelah menstruasi berakhir.

Namun jika perubahan itu terus berlanjut dan menggangu dalam 2-3 minggu siklus menstruasi berikutnya, sebaiknya anda periksakan diri ke dokter. Selain itu, diperlukan juga pemeriksaan lanjutan, seperti pemeriksaan mammografi dan ultrasonografi.

5. Benjolan Dan Pembengkakan Di Ketiak


Terlihat dari Gambar kanker payudara, Tempat umum yang juga berpengaruh jadi gejala kanker payudara adalah kelenjar getah bening yang ada di ketiak. Cairan limpatik yang mengalir dari payudara akan membentuk benjolan di sekitar ketiak.

Ketika anda sentuh dengan jari, anda akan merasakan seperti ada benjolan yang keras dan melekat.

Ini terjadi karena kelenjar getah bening yang ada di ketiak dekat dengan area payudara, sehingga memungkinkan menjadi gejala awal kanker payudara.

Obat Untuk Mengobati Kanker Payudara 

Pengobatan kanker payudara bisa dengan prosedur bedah, kemoterapi, radioterapi, atau terapi hormon. Pada sejumlah kasus, dua atau lebih prosedur dikombinasikan untuk mengobati kanker payudara. Pengobatan yang dipilih tergantung pada tipe, stadium, dan tingkat sel kanker.

Bedah Lumpektomi

Bedah lumpektomi dilakukan untuk mengangkat tumor yang tidak terlalu besar beserta sebagian kecil jaringan sehat di sekitarnya. Prosedur ini umumnya diikuti radioterapi untuk mematikan sel kanker yang mungkin tertinggal di jaringan payudara. Pasien dengan tumor yang besar bisa menjalani kemoterapi terlebih dahulu untuk menyusutkan ukuran tumor, sehingga tumor bisa dihilangkan dengan lumpektomi.

Bedah Mastektomi

Pilihan prosedur bedah yang lain adalah mastektomi, yaitu bedah yang dilakukan oleh dokter bedah onkologi untuk mengangkat seluruh jaringan di payudara. Mastektomi dilakukan jika pasien tidak bisa ditangani dengan lumpektomi. Ada beberapa tipe bedah mastektomi, yaitu:
  • Simple/total mastectomy – Dokter mengangkat seluruh payudara, termasuk putting, areola, dan kulit yang menutupi Pada beberapa kondisi, beberapa kelenjar getah bening bisa ikut diangkat.
  • Skin-sparing mastectomy – Dokter hanya mengangkat kelenjar payudara, putting, dan areola. Jaringan dari bagian tubuh lain akan digunakan untuk merekonstruksi ulang payudara.
  • Nipple-sparing mastectomy – Jaringan payudara diangkat, tanpa menyertakan kulit payudara dan puting. Namun jika ditemukan kanker pada jaringan di bawah puting dan areola, maka puting payudara juga akan diangkat.
  • Modified radical mastectomy – Prosedur ini mengombinasikan simple mastectomy dan pengangkatan seluruh kelenjar getah bening di ketiak.
  • Radical mastectomy – Dokter mengangkat seluruh payudara, kelenjar getah bening di ketiak, dan otot dada (pectoral).
  • Double mastectomy – Prosedur ini dilakukan sebagai pencegahan pada wanita yang berisiko tinggi terserang kanker payudara dengan mengangkat kedua payudara.
Bedah Pengangkatan Kelenjar Getah Bening

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah kanker sudah tersebar ke kelenjar getah bening di ketiak. Pemeriksaan ini juga untuk menentukan stadium kanker yang dialami pasien. Pengangkatan kelenjar getah bening dapat dilakukan bersamaan dengan operasi pengangkatan tumor di payudara, atau dilakukan secara terpisah. Dua jenis pembedahan untuk mengangkat kelenjar getah bening adalah:
  • Sentinel lymph node biopsy (SLNB). Dokter hanya mengangkat kelenjar getah bening di ketiak yang kemungkinan akan terlebih dulu terkena kanker.
  • Axillary lymph node dissection (ALND). Dokter mengangkat lebih dari 20 kelenjar getah bening di ketiak.
Komplikasi yang timbul dari bedah untuk kanker payudara tergantung dari prosedur yang dilakukan. Secara umum, prosedur bedah bisa menyebabkan pendarahan, nyeri, dan pembengkakan lengan (limfedema).
 
Radioterapi

Pilihan pengobatan lain bagi pasien kanker payudara adalah radioterapi atau terapi radiasi dengan menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton. Radioterapi bisa dilakukan dengan menembakkan sinar ke tubuh pasien menggunakan mesin (radioterapi eksternal), atau dengan menempatkan material radioaktif ke dalam tubuh pasien (brachytherapy).

Radioterapi eksternal biasanya dijalankan setelah pasien selesai menjalani lumpektomi, sedangkan brachytherapy dilakukan jika kecil risikonya untuk muncul kanker payudara kembali. Dokter juga bisa menyarankan pasien untuk menjalani radioterapi pada payudara setelah mastektomi, untuk kasus kanker payudara yang lebih besar dan telah menyebar ke kelenjar getah bening.

Radioterapi atau terapi radiasi pada kanker payudara dapat berlangsung selama 3 hari hingga 6 minggu, tergantung dari jenis terapi yang dilakukan. Radioterapi bisa menimbulkan komplikasi seperti kemerahan pada area yang disinari, serta payudara juga mungkin dapat menjadi keras dan membengkak.

Terapi Hormon

Pada kasus kanker yang dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron, dokter bisa menyarankan pasien menggunakan penghambat estrogen, seperti tamoxifen. Obat ini bisa diberikan pada pasien selama 5 tahun. Sedangkan obat penghambat aromatase, seperti anastrozole, letrozole, dan exemestane, diresepkan dokter untuk menghambat produksi hormon estrogen pada wanita yang telah melewati masa menopause.

Pada wanita yang belum mencapai menopause, hormon pelepas gonadotropin, seperti goserelin, bisa digunakan untuk mengurangi kadar estrogen pada rahim. Pilihan lain adalah dengan mengangkat indung telur atau menghancurkannya dengan radioterapi agar hormon tidak terbentuk.

Obat lain pada kanker ER positif atau PR positif adalah everolimus, yang menghambat fungsi protein mTOR agar sel kanker tidak bertumbuh dan membentuk pembuluh darah baru. Efek samping dari everolimus antara lain adalah diare dan muntah, bahkan bisa meningkatkan kadar kolesterol, trigliserida, dan gula dalam darah.

Kemoterapi

Kemoterapi yang dilakukan setelah bedah (adjuvant chemotherapy), bertujuan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal saat prosedur bedah, atau sel kanker sudah menyebar namun tidak terlihat meski dengan tes pemindaian. Sel kanker yang tertinggal tersebut bisa tumbuh dan membentuk tumor baru di organ lain.

Sedangkan kemoterapi yang dilakukan sebelum bedah (neoadjuvant chemotherapy) bertujuan untuk menyusutkan ukuran tumor agar bisa diangkat dengan pembedahan. Kemoterapi jenis ini biasanya dilakukan untuk menangani kanker yang ukurannya terlalu besar untuk dibuang melalui operasi.

Jenis obat yang umum digunakan pada adjuvant chemotherapy dan neoadjuvant chemotherapy adalah anthracylines (doxorubicin dan epirubicin), taxanes (paclitaxel dan docetaxel), cyclophosphamide, carboplatin, dan 5-fluorouracil. Umumnya dokter mengombinasikan 2 atau 3 obat di atas.

Kemoterapi juga bisa digunakan pada kanker stadium lanjut, terutama pada wanita dengan kanker yang telah menyebar hingga ke area ketiak. Lama terapi tergantung pada seberapa baik respon pasien. Jenis obat yang umumnya digunakan adalah vinorelbine, capecitabine, dan gemcitabine. Untuk kanker stadium lanjut, dokter bisa menggunakan satu obat, atau mengombinasikan dua obat.

Obat kemoterapi umumnya diberikan secara intravena, bisa dengan suntikan atau dengan infus. Pasien diberikan obat dalam siklus yang diikuti masa istirahat untuk memulihkan diri dari efek yang ditimbulkan obat. Siklus ini biasanya berlangsung dalam 2 hingga 3 minggu, dengan jadwal pemberian tergantung pada jenis obatnya.

Efek samping yang timbul dari kemoterapi tergantung dari obat yang digunakan, namun umumnya pasien mengalami kerontokan rambut, infeksi, mual, dan muntah. Dalam beberapa kasus, kemoterapi bisa menyebabkan menopause yang terlalu dini, kerusakan saraf, kemandulan, serta kerusakan jantung dan hati. Meski sangat jarang terjadi, kemoterapi juga bisa menyebabkan kanker darah.

 Terapi Target

Terapi lain untuk pasien kanker payudara adalah terapi target. Terapi ini menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, tanpa merusak sel-sel yang sehat.

Terapi target umumnya diterapkan pada kanker HER2 positif. Obat yang digunakan pada terapi target ditujukan untuk menghambat perkembangan protein HER2, yang membantu sel kanker tumbuh lebih agresif. Beberapa obat yang digunakan dalam terapi target adalah trastuzumab, pertuzumab, dan lapatinib. Obat-obat tersebut ada yang diberikan secara oral atau melalui suntikan, dan bisa digunakan untuk mengobati kanker stadium awal maupun stadium lanjut.

Efek samping yang mungkin muncul dari terapi target pada kanker HER2 positif bisa ringan atau berat, di antaranya kerusakan jantung yang bisa berkembang ke gagal jantung. Risiko gangguan jantung bisa meningkat jika obat terapi target dikombinasikan dengan kemoterapi. Efek samping lain yang mungkin timbul adalah pembengkakan pada tungkai, sesak napas, dan diare. Penting untuk diingat, obat ini tidak disarankan untuk mengobati kanker payudara pada wanita hamil, karena bisa menyebabkan keguguran.

Upaya Pencegahan Terjadinya Kanker Payudara

Setelah mengetahui risikonya, cara mencegah kanker payudara dapat dilakukan dengan mengurangi risiko-risiko tersebut dengan hal-hal ini.

Menjaga berat badan tetap ideal

Berat badan erat kaitannya dengan risiko kanker payudara. Wanita yang mengalami pertambahan berat badan atau obesitas setelah masa menopause, memiliki risiko terkena kanker payudara sebesar 30-60 persen. Sementara, wanita yang mengalami pertambahan berat badan atau obesitas sebelum masa menopause, risiko terkena kanker payudara 20-40 persen lebih tinggi dibanding dengan yang mempunyai berat badan normal. Perubahan berat badan dan waktu terjadinya kenaikan berat badan ini diduga berkaitan dengan keadaan hormon di dalam tubuh. Melihat risiko ini, menjaga berat badan tetap ideal adalah salah satu cara qmencegah kanker payudara yang dapat Anda lakukan.

Utamakan makanan sehat

Meskipun mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran segar belum memberikan perlindungan yang efektif terhadap kanker payudara, setidaknya hal tersebut dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara. Wanita yang sudah terkena kanker payudara pun hidupnya dapat lebih berkualitas jika menghindari makanan berlemak. Daging berlemak, sosis, krim, margarin, mentega, dan minyak adalah sumber-sumber makanan untuk dihindari sebagai usaha pencegahan yang disarankan.

Luangkan waktu untuk berolahraga

Wanita yang aktif secara fisik dapat menurunkan risiko kanker payudara. Sebaliknya, risiko meningkat pada wanita yang sudah bertahun-tahun tidak pernah mengolah fisiknya lagi. Standar untuk melakukan olahraga aerobik intensitas sedang (seperti bersepeda dan jalan cepat) adalah selama 2 jam 30 menit per minggu.

Hentikan kebiasaan merokok apa pun alasannya

Anda yang pernah menjadi perokok saja masih memiliki risiko terkena kanker payudara sebesar 13 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah merokok sama sekali. Kondisi yang lebih buruk bisa Anda alami jika masih aktif merokok, yaitu 24 persen berisiko lebih tinggi.  Wanita yang sejak usia dini sudah merokok, risikonya menjadi lebih tinggi lagi, yaitu ditambah 12 persen. Satu lagi, wanita yang merokok sebelum kehamilan pertama, risiko akan bertambah sebesar 21 persen. Melihat risiko-risiko ini, berhenti merokok sekarang juga adalah pilihan yang paling tepat.

Membatasi minuman beralkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol satu gelas tiap hari dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara sebesar 10-12 persen dibandingkan dengan seseorang yang tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Potensi terkena kanker payudara lebih tinggi jika biasa minum lebih dari segelas per hari. Hal ini dapat terjadi karena ada kaitan antara tingkat alkohol dengan perubahan jumlah hormon di dalam darah. Dalam hal ini sebagai cara mencegah kanker payudara adalah mengurangi asupan alkohol, bahkan disarankan untuk menghentikan sama sekali.

Menyusui bayi secara teratur

Meskipun tingkat penurunan risikonya kecil, menyusui bayi dapat membantu mencegah kanker payudara. Tiap 12 bulan menyusui, risiko terkena kanker payudara dapat berkurang sebesar 4,3 persen.

Membatasi terapi hormon

Terapi hormon biasa dilakukan oleh wanita terkait dengan masa menopause. Terapi yang umumnya menggunakan hormon estrogen dan progesteron ini biasanya bersifat jangka waktu panjang, yaitu sekitar 10 tahun. Karena itulah, terapi ini berisiko meningkatkan kanker payudara. Namun ketika pemakaian dihentikan, dalam waktu sekitar lima tahun, risiko tersebut dapat kembali berkurang. Apabila Anda benar-benar membutuhkan terapi hormon, konsultasikan kepada dokter agar kadar hormon tersebut dapat dikurangi.

Hindari terkena paparan radiasi

Ada beberapa hal yang mungkin membuat Anda terpapar radiasi tingkat tinggi, misalnya penggunaan peralatan kesehatan CT scan, bekerja di tempat pengobatan yang menggunakan radiasi, dan terpapar asap kendaraan, serta bahan-bahan kimia. Lindungi diri Anda dari paparan tersebut dan semaksimal mungkin dihindari.

BAHAYA KANKER SERVIKS; Penyebab, Pengobatan dan Cara Mencegahnya

Pengertian Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.

Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. Meski terjadi pendarahan, belum berarti Anda menderita kanker serviks. Untuk memastikan penyebab kondisi Anda, segera tanyakan kepada dokter. Jika dicurigai terdapat kanker serviks, rujukan menemui dokter spesialis akan diberikan.


Penderita Kanker Serviks di Indonesia

Pada tahun 2014, WHO menyatakan terdapat lebih dari 92 ribu kasus kematian pada penduduk wanita akibat penyakit kanker. Sebesar 10,3 persennya merupakan jumlah kematian akibat kanker serviks. Sedangkan jumlah kasus baru kanker serviks berjumlah hampir 21 ribu.

Sejak tahun 2000 hingga tahun 2012, semakin muda usia wanita yang terserang kanker serviks, yaitu kisaran usia 21-22 tahun di tahun 2000 dan mencapai usia di bawah 20 tahun pada tahun 2012. Penelitian WHO menyingkapkan kurangnya tindakan skrining penyakit kanker di Indonesia. Khususnya untuk skrining kanker serviks yaitu sitologi serviks dan ulasan asam asetat, secara umum belum tersedia di pusat kesehatan primer pada tahun 2014. Ini ikut berpengaruh pada jumlah kematian kanker serviks di Indonesia yang tergolong tinggi karena sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan dalam diagnosis. Biasanya, kanker sudah menyebar ke organ lain di dalam tubuh ketika seseorang memeriksakan kondisinya. Inilah penyebab pengobatan yang dilakukan menjadi semakin sulit.

Penyebab Kanker Serviks 

Kanker serviks dimulai ketika sel-sel yang sehat mengalami mutasi genetik atau perubahan pada DNA. Mutasi genetik ini kemudian mengubah sel normal menjadi sel abnormal. Sel yang sehat akan tumbuh dan berkembang biak pada kecepatan tertentu, sedangkan sel kanker tumbuh dan berkembang biak tanpa terkendali.

Jumlah sel abnormal yang terus bertambah akan membentuk tumor. Sel kanker yang muncul kemudian menyerang jaringan di sekitarnya. Sel ini bisa melepaskan diri dari lokasi awal dan menyebar ke wilayah tubuh lainnya, proses ini disebut sebagai metastasis.

Kanker Serviks Akibat HPV atau Human papillomavirus

Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan perempuan terkena kanker serviks. Tapi penelitian menemukan bahkan 99,7 persen kanker serviks disebabkan oleh HPV. HPV adalah satu golongan virus,di mana terdapat lebih dari 100 jenis HPV.

Virus HPV pada umumnya tersebar melalui hubungan seksual, di mana terjadi kontak langsung antara kulit kelamin, membran mukosa, atau pertukaran cairan tubuh, dan melalui seks oral. Setelah memulai hubungan seksual, diperkirakan terdapat 33 persen wanita akan terinfeksi HPV. Beberapa jenis HPV tidak menimbulkan gejala yang jelas, dan infeksi bisa hilang tanpa penanganan medis.

Namun terdapat jenis HPV lainnya yang bisa menyebabkan kutil pada alat kelamin.  Jenis HPV penyebab kutil kelamin ini tidak menyebabkan kanker serviks. Ada sekitar 15 jenis HPV yang berpotensi menyebabkan kanker serviks. Dua jenis yang paling umum adalah HPV 16 dan HPV 18. Jenis ini menjadi penyebab kanker serviks pada 70 persen wanita.

Jenis HPV yang berisiko tinggi dianggap mengandung materi genetik yang bisa dipindahkan dari sel virus ke dalam sel leher rahim. Materi ini akan mulai mengganggu kinerja sel, hingga akhirnya sel-sel serviks itu berkembang biak tanpa terkendali. Proses inilah yang menyebabkan munculnya tumor dan kemudian berubah menjadi kanker.

Belum ada obat yang diketahui bisa menyembuhkan infeksi HPV. Virus ini sendiri bisa tetap berada di dalam tubuh dengan atau tanpa penanganan. Tapi, kebanyakan infeksi HPV menghilang tanpa penanganan khusus dalam jangka waktu sekitar dua tahun. Namun, sebagai langkah berjaga-jaga, setiap wanita disarankan untuk menerima vaksinasi HPV untuk mencegah tertularnya jenis virus yang menyebabkan kanker.

Status Prakanker – Cervical Intraepithelial Neoplasia


Kanker serviks butuh bertahun-tahun untuk tumbuh dari sel sehat ke sel prakanker dan akhirnya sel kanker. Perubahan abnormal sel-sel sebelum kanker inilah yang dikenal dengan sebutan cervical intraepithelial neoplasia (CIN) atau sel prakanker. Perubahan sel akibat infeksi HPV menjadi CIN, hingga akhirnya menjadi kanker sangat lambat. Proses ini bisa terjadi dalam kurun waktu 10-20 tahun.

CIN adalah kondisi pertumbuhan sel abnormal sebelum kanker. Kondisi ini umumnya tidak mengancam kesehatan seseorang secara langsung, tapi berpotensi berubah menjadi kanker. Walau risiko sel-sel CIN berubah menjadi kanker tergolong kecil, dokter akan memantau atau menanganinya sebagai langkah pencegahan kanker serviks. Tujuan pap smear adalah mengidentifikasi tahap ini agar CIN ditangani sebelum sepenuhnya berubah menjadi kanker.

Tingkat perubahan sel abnormal bisa dibagi menurut tingkat keparahannya, yaitu:
  • CIN 1 - Kondisi ini terjadi saat perubahan pada sel-sel leher rahim masih sedikit atau tidak terlalu signifikan. Bisa ditangani atau dipantau secara berkala karena sel-sel pada tahap CIN 1 bisa berubah menjadi normal kembali tanpa penanganan medis. 
  • CIN 2 - Terjadi perubahan yang lebih dari CIN 2; umumnya sel-sel abnormal diangkat oleh dokter. 
  • CIN 3 - Pada tahap ini, perubahan sel sangat abnormal tapi belum bersifat kanker. Sel-sel CIN 3 akan diangkat oleh dokter.
Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Serviks

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko menderita kanker serviks antara lain:
  • Aktivitas seksual terlalu dini: Melakukan hubungan seksual pada umur terlalu dini akan meningkatkan risiko terinfeksi HPV. 
  • Berganti-ganti pasangan seksual: Memiliki banyak pasangan seksual akan meningkatkan risiko terinfeksi HPV. 
  • Merokok: Wanita yang merokok berisiko dua kali lipat. Ini mungkin disebabkan oleh bahan kimia berbahaya dari tembakau yang muncul di leher rahim. 
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Kondisi ini mungkin dikarenakan mengonsumsi obat tertentu seperti imunosupresan. Obat ini digunakan agar tubuh tidak menolak donor organ dari orang lain atau karena menderita HIV/AIDS. 
  • Melahirkan anak: Makin banyak anak yang dilahirkan seorang wanita, maka risiko mengidap kanker serviks semakin tinggi. Wanita yang punya tiga anak, tiga kali lebih berisiko terkena kanker serviks daripada wanita yang tidak punya anak sama sekali. Diperkirakan bahwa perubahan hormon saat sedang hamil membuat leher rahim lebih rentan terserang HPV. 
  • Minum pil kontrasepsi atau KB lebih dari lima tahun: Mengonsumsi pil KB cukup lama akan meningkatkan risiko dua kali lipat mengalami kanker serviks. Meski hal ini masih belum jelas alasannya.
Cara Penyebaran Kanker Serviks

Jika kanker serviks tidak didiagnosis dan tidak ditangani, perlahan-lahan sel kanker akan keluar dari leher rahim dan menyebar ke organ serta jaringan di sekitarnya. Kanker bisa menyebar ke vagina dan otot yang menopang tulang panggul. Sel kanker juga bisa menyebar ke tubuh bagian atas. Kondisi ini akan menghalangi saluran yang mengalir dari ginjal ke kandung kemih atau sering disebut sebagai ureter.

Kanker bisa menyebar ke kandung kemih, rektum, dan akhirnya sampai ke hati, tulang, dan paru-paru. Sel kanker ini juga bisa menyebar ke sistem limfatik. Sistem limfatik terdiri dari serangkaian nodus dan saluran yang menjalar ke seluruh tubuh dengan cara yang sama seperti sistem peredaran darah.

Nodus limfa menghasilkan banyak sel khusus yang dibutuhkan oleh sistem kekebalan tubuh. Jika Anda terinfeksi, nodus di leher atau di bawah ketiak akan membengkak. Pada beberapa kanker serviks stadium awal, nodus limfa yang dekat dengan leher rahim mengandung sel kanker. Dan pada beberapa kanker serviks stadium akhir, nodus limfa di dada dan perut juga bisa terinfeksi kanker.

Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan terhadap kanker serviks tergantung pada beberapa faktor. Misalnya stadium kanker, jenis kanker, usia pasien, keinginan untuk memiliki anak, kondisi medis lain yang sedang dihadapi, dan pilihan pengobatan yang diinginkan. Memutuskan cara pengobatan terbaik bisa sangat membingungkan. Kanker serviks biasanya akan ditangani oleh tim yang terdiri dari dokter dari berbagai spesialisasi. Tim ini akan membantu memilih cara terbaik melanjutkan pengobatan, tapi keputusan akhir tetap ada di tangan Anda.

Jenis penanganan menurut stadium kanker terbagi dua. Yang pertama adalah penanganan kanker serviks tahap awal, yaitu operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, atau kombinasi keduanya. Dan yang kedua adalah penanganan kanker serviks stadium akhir, yaitu radioterapi dan/atau kemoterapi, dan kadang operasi juga perlu dilakukan.

Jika diagnosis kanker serviks sudah diketahui sejak awal, kemungkinan pulih sepenuhnya cukup bagus. Tapi jika kanker sudah menyebar, peluang pulih total akan berkurang. Pada kasus kanker serviks yang tidak bisa disembuhkan, mungkin akan disarankan untuk dilakukan perawatan paliatif. Perawatan jenis ini berfungsi untuk memperlambat penyebaran kanker, memperpanjang usia pasien dan mengurangi gejala yang muncul, misalnya rasa sakit dan pendarahan vagina.

Prosedur Pengangkatan Sel-sel Prakanker


Hasil pap smear mungkin tidak menunjukkan adanya kanker serviks, tapi bisa dilihat jika terjadi perubahan biologis yang berpotensi menjadi kanker di masa mendatang. Berikut ini adalah beberapa penanganan yang tersedia:
  • Biopsi kerucut: yaitu pengangkatan wilayah tempat jaringan yang abnormal melalui prosedur operasi. 
  • Terapi laser: pemakaian laser untuk membakar sel-sel abnormal. 
  • LLETZ atau large loop excision of transformation zone: sel-sel abnormal dipotong memakai kawat tipis dan arus listrik.
Operasi Pengangkatan Kanker Serviks

Ada tiga jenis operasi utama untuk kanker serviks:

Operasi radical trachelectomy

Prosedur ini lebih cocok untuk kanker serviks yang terdeteksi pada stadium awal dan akan ditawarkan kepada wanita yang masih ingin memiliki anak. Operasi ini bertujuan mengangkat leher rahim, jaringan sekitarnya, dan bagian atas dari vagina, tanpa mengangkat rahim.

Anda masih berpeluang memiliki anak karena rahim tidak diangkat. Pasca operasi, rahim dan vagina membutuhkan waktu untuk pulih. Akan disarankan menunggu enam bulan hingga setahun setelah operasi sebelum memutuskan untuk hamil.

Operasi yang melibatkan pengangkatan rahim

Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim wanita. Histerektomi dilakukan untuk berbagai alasan, salah satunya untuk operasi kanker serviks stadium awal. Agar kanker tidak kembali lagi, radioterapi juga mungkin perlu dilakukan.

Ada dua jenis operasi histerektomi: 
  • Pertama, histerektomi sederhana. Ini adalah prosedur di mana leher rahim dan rahim akan diangkat. Pada beberapa kasus, ovarium dan tuba falopi bisa juga turut diangkat. Prosedur ini bisa dilakukan untuk kanker serviks stadium awal.
  • Kedua histerektomi radikal. Leher rahim, rahim, jaringan di sekitarnya, nodus limfa, ovarium, dan tuba falopi, semuanya akan diangkat. Ini operasi yang cenderung dilakukan pada kanker serviks stadium satu lanjutan dan stadium dua pada tahap awal.
Efek samping atau komplikasi jangka pendek dari operasi histerektomi adalah: 
  • Pendarahan 
  • Infeksi 
  • Risiko cedera pada ureter, kandung kemih, dan rektum 
  • Penggumpalan darah
Kemungkinan komplikasi jangka panjang dari operasi histerektomi adalah:
  •  Ketidakmampuan menahan kencing. 
  • Vagina menjadi pendek dan lebih kering, hubungan seksual bisa terasa menyakitkan. 
  • Pencernaan dalam usus terhalang karena adanya penumpukan bekas luka. Mungkin diperlukan operasi lagi untuk membukanya. 
  • Pembengkakan pada lengan dan kaki karena penumpukan cairan atau limfedema.
Meski risiko komplikasi ini kecil, tapi akan sangat menyulitkan jika terjadi. Dengan histerektomi, kehamilan tidak mungkin terjadi dan jika ovarium diangkat, ini juga bisa memicu terjadinya menopause pada pasien belum mengalaminya.

Pelvic exenteration

Pelvic exenteration adalah operasi besar yang hanya disarankan jika kanker serviks kembali muncul setelah pernah diobati dan sempat sembuh. Operasi ini dilakukan jika kanker kembali ke daerah panggul, tapi belum menyebar ke wilayah lain.

Setelah operasi, vagina bisa direkonstruksi ulang memakai kulit dan jaringan yang diambil dari bagian tubuh lainnya. Anda tetap bisa melakukan hubungan seks  beberapa bulan setelah operasi ini.

Terdapat dua tahapan pelvic exenteration yang harus dilewati. Tahap pertama, kanker akan diangkat bersamaan dengan kandung kemih, rektum, vagina, dan bagian bawah dari usus. Lalu tahap yang kedua, dua lubang yang disebut stoma akan dibuat di perut untuk mengeluarkan urine dan kotoran dari tubuh. Kotoran yang dibuang dimasukkan ke dalam kantung penyimpanan, disebut dengan istilah kantung colostomy.

Penanganan Kanker Serviks dengan Radioterapi

Untuk penanganan kanker serviks stadium awal, radioterapi bisa dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan operasi. Sedangkan pada kanker serviks stadium akhir, radioterapi akan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk mengendalikan pendarahan dan rasa nyeri.

Radioterapi bisa diberikan dengan dua cara yaitu:
  • Eksternal. Mesin radioterapi akan menembakkan gelombang energi tinggi ke bagian panggul pasien untuk menghancurkan sel kanker. 
  • Internal. Implan radioaktif akan dimasukkan di dalam vagina dan leher rahim pasien.
Proses radioterapi biasanya berjalan sekitar satu sampai dua bulan. Meski begitu, radioterapi tidak hanya menghancurkan sel-sel kanker, terkadang, radioterapi juga menghancurkan jaringan yang sehat. Efek samping bisa bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Pada beberapa kasus, efek samping ini bisa bersifat permanen. Tapi, kebanyakan efek samping akan hilang dalam dua bulan setelah menyelesaikan pengobatan.

Keuntungan radioterapi sering kali lebih besar dari risiko dan efek sampingnya. Bagi beberapa orang, radioterapi menawarkan harapan satu-satunya untuk memusnahkan kanker. Efek samping dari radioterapi adalah:
  • Sakit saat buang air kecil. 
  • Pendarahan dari vagina dan rektum. 
  • Diare. 
  • Kelelahan. 
  • Mual. 
  • Merusak kandung kemih dan usus sehingga kehilangan kontrol dalam membuang air besar dan kecil. 
  • Mempersempit vagina sehingga seks menjadi terasa sakit. 
  • Rasa perih pada kulit di daerah panggul. 
  • Kemandulan. 
  • Merusak ovarium, berakibat pada menopause dini.
Sel telur bisa diangkat melalui operasi dari ovarium sebelum radioterapi, jika Anda mencemaskan soal kesuburan. Sel telur ini bisa ditanamkan kembali di rahim. Untuk mencegah menopause, ovarium bisa dipindahkan di luar daerah panggul yang tidak terpengaruh radiasi. Proses ini lebih dikenal dengan istilah ovarian transposition.

Mengobati Kanker Serviks dengan Kemoterapi

Untuk mengobati kanker serviks, kemoterapi bisa digabung dengan radioterapi. Untuk kanker stadium akhir. Kemoterapi dilakukan untuk memperlambat penyebaran dan mengurangi gejala yang muncul. Pengobatan ini sering disebut sebagai kemoterapi paliatif.

Kemoterapi memakai obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Berbeda dengan radioterapi atau operasi yang berdampak pada bagian tertentu saja, kemoterapi akan berdampak pada seluruh tubuh. Obat ini mengincar sel yang tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, terutama sel kanker. Tapi sel sehat yang berkembang biak dengan cepat juga bisa terpengaruh.

Kemoterapi bisa memakai satu obat khusus untuk membunuh sel kanker. Satu jenis obat ini biasanya disebut cisplatin. Tapi kombinasi obat-obatan kemoterapi juga bisa diterapkan. Pengobatan kemoterapi diberikan melalui infus pada pasien rawat jalan. Pasien diperbolehkan pulang setelah menerima pengobatan sesuai dosis.

Anda harus sering melakukan tes darah ketika menjalani pengobatan kemoterapi. Tes darah bertujuan untuk memeriksa kesehatan ginjal Anda, karena beberapa obat-obatan kemoterapi bisa merusak ginjal.

Pengobatan ini juga bisa merusak jaringan yang sehat. Efek samping yang paling sering terjadi adalah:
  •  Mengalami sariawan. 
  • Kehilangan selera makan. 
  • Merasakan kelelahan. 
  • Mual dan muntah. 
  • Rambut rontok: rambut bisa tumbuh kembali dalam waktu tiga sampai enam bulan setelah kemoterapi selesai. Tapi tidak semua kemoterapi menyebabkan rambut rontok. 
  • Jumlah sel darah merah berkurang: ini bisa mengakibatkan kelelahan dan sesak napas. Anda akan rentan terhadap infeksi karena kekurangan sel darah putih.
Pengobatan Pada Masa Kehamilan

Pengobatan kanker serviks pada masa kehamilan tergantung pada stadium kanker dan juga umur kehamilan Anda. Misalnya Anda menderita kanker serviks stadium awal dan berada pada usia kehamilan sembilan bulan. Pengobatan yang dilakukan akan ditunda hingga Anda melahirkan bayi. Pengobatan kanker bisa menyebabkan kelahiran prematur atau bahkan keguguran.

Tindakan Lanjutan Pasca Pengobatan

Setelah pengobatan kanker serviks, sangat penting untuk menerima pemeriksaan lanjutan. Terutama diperlukan pada vagina dan leher rahim jika kanker belum diangkat. Pemeriksaan ini bertujuan mencari pertanda karena adanya risiko kanker bisa muncul kembali. Biopsi akan dilakukan kembali jika ada hal yang mencurigakan. Kemunculan kembali kanker ini biasanya terjadi sekitar satu setengah tahun setelah selesai pengobatan.

Perawatan lanjutan dilakukan setiap empat bulan sekali, hal ini untuk dua tahun pertama setelah pengobatan selesai. Lalu, setiap enam bulan sampai satu tahun sekali selama tiga tahun berikutnya.

 Cara mencegah kanker serviks

1. Rutin melakukan pemeriksaan pap smear

Pap Smear merupakan salah satu cara terbaik sebagai lini pertahanan pertama untuk mencegah kanker serviks. Metode screening satu ini berfungsi untuk mendeteksi sel-sel dalam leher rahim yang berpotensi menjadi kanker nantinya.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear pertama kali pada usia 21 tahun, terlepas apakah Anda sudah pernah berhubungan seksual atau belum. Tapi, jika usia Anda sudah lebih dari 21 tahun, Anda belum terlambat untuk segera melakukan pemeriksaan ini.

Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin setiap tiga tahun sekali (tanpa disertai tes HPV), bagi Anda yang berusia 21-30 tahun. Sedangkan bagi Anda yang berusia lebih dari 30 tahun, Anda disarankan untuk melakukan pap smear (disertai dengan tes HPV) setiap lima tahun sekali. Lakukan pemeriksaan pap smear segera rutin untuk mengurangi risiko kanker serviks. Jangan lupa, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum Anda memutuskan melakukan pemeriksaan ini.

2. Mendapatkan vaksinasi HPV

Cara lain yang tidak kalah penting untuk mencegah kanker serviks adalah melakukan vaksinasi HPV. Jika Anda wanita dan laki-laki berusia antara 9 sampai 26 tahun, Anda disarankan untuk mendapatkan vaksin ini.

Pada dasarnya vaksin HPV paling ideal diberikan pada mereka yang memang belum aktif secara seksual. Tapi, semua orang dewasa yang aktif secara seksual dan belum pernah mendapatkan vaksin ini sebelumnya, sebaiknya segera melakukan vaksinasi.

Wanita yang sudah aktif secara seksual harus melakukan pemeriksaan pap smear terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin HPV. Jika hasil pap smear normal, Anda boleh langsung mendapatkan vaksin HPV. Namun, jika pemeriksaan pap smear tidak normal, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk melakukan diagnosis lebih lanjut.

Meski vaksin HPV bisa mengurangi risiko kanker serviks, tapi vaksin ini tidak menjamin Anda terlindung sepenuhnya dari penyakit kanker serviks. Anda tetap disarankan menjalani pola hidup sehat dan pap smear secara rutin meski sudah mendapatkan vaksinasi HPV.

3. Hindari merokok

Anda bisa mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks dengan tidak merokok. Tidak merokok adalah cara penting lainnya untuk mengurangi risiko kanker serviks. Pasalnya, racun rokok bersifat oksidatif sehingga bisa memicu sel kanker muncul dan bertambah ganas.

4. Lakukan seks yang aman

Lebih dari 90 persen kanker serviks disebabkan karena terinfeksi virus HPV. Penyebaran virus ini terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman, maka gunakan kondom ketika berhubungan seksual untuk mengurangi risiko tertular HPV.

Selain itu, risiko tertular HPV juga meningkat apabila sering bergonta-ganti pasangan seksual. Wanita yang hanya memiliki satu pasangan pun bisa terinfeksi virus ini jika pasangannya memiliki banyak pasangan seksual lain.

5. Menjaga kebersihan vagina

Selain melakukan pap smear untuk mencegah kanker serviks, Anda juga harus menjaga kebersihan vagina terutama saat menstruasi dan keputihan. Menggunakan cairan antiseptik kewanitaan yang mengandung povidone iodine mungkin bisa Anda lakukan untuk menjaga kebersihan vagina Anda, terutama ketika masa “red day” atau menstruasi.
 

Rambut Rontok: Penyebab, Obat dan Tips-Tips Untuk Mengatasinya


MENGATASI RAMBUT RONTOK

http://www.alodokter.xyz

Apa Itu Rambut Rontok?

Rambut rontok merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika jumlah rambut pada kulit kepala mengalami penurunan. Sebenarnya, rontoknya rambut merupakan suatu hal yang normal dan pastinya akan dialami semua orang. Pada umumnya, rontoknya rambut masih dianggap normal ketika setiap harinya rambut yang rontok dari kulit kepala tidak lebih dari 100 helai.

Namun apabila jumlah kerontokan rambut lebih dari 100 helai setiap harinya, maka mungkin kerontokan rambut yang kamu alami disebabkan oleh berbagai faktor-faktor penyebab rambut rontok. Di pembahasan berikutnya, kamu akan mengetahui berbagai macam faktor yang menjadi penyebab rontoknya rambut di kulit kepala.

Sebelum kamu mengetahui berbagai macam cara mengatasi rambut rontok secara cepat, maka tentunya kamu harus mengetahui terlebih dahulu penyebab timbulnya rambut rontok. Ternyata, ada banyak penyebab mengapa rambut bisa rontok. Dibawah ini, kamu akan menemukan berbagai macam penyebab rontoknya rambut.

1. Pengaruh Hormon

Tidak bisa dibantah bahwa memang hormon merupakan salah satu hal yang paling berpengaruh terhadap rontoknya rambut. Biasanya, hormon yang dapat membuat rambut menjadi rontok adalah hormon DTH. Hormon ini dapat diproduksi sebagai akibat tingginya kadar hormon progesteron, estrogen, atau testosteron di dalam tubuh. Nah, hormon DTH ini akan membuat sel folikel rambut menjadi menyusut, sehingga rambut menjadi sangat mudah rontok.

2. Malnutrisi

Selain hormon, faktor kurangnya gizi di dalam tubuh atau biasa disebut dengan malnutrisi juga akan membuat rambutmu mudah rontok. Sel-sel folikel rambut dan kulit kepala tentunya memerlukan suplai nutrisi yang cukup agar mereka dapat berkembang dan tumbuh dengan baik. Nah, jika tubuhmu tidak memiliki cukup gizi, maka tentu saja kulit kepala dan sel folikel rambut akan kekurangan nutrisi, sehingga mereka tidak bisa tumbuh dengan baik dan mengakibatkan rambut mudah rontok..

3. Pengaruh Bahan Kimia

Bagi kamu yang suka mewarnai rambut dan juga melakukan perawatan rambut di salon, maka kemungkinan kamu mengalami rambut rontok juga akan semakin besar. Rambut yang terlalu banyak terkena paparan bahan kimia seperti saat kamu melakukan perawatan di salon atau saat kamu mewarnai rambut akan membuat rambut menjadi lebih rapuh dan sangat rentan patah, sehingga membuat rambut menjadi rontok.

4. Pengaruh Obat-Obatan


Mengkonsumsi obat-obatan juga memiliki efek samping yang akan membuat rambut menjadi mudah rontok. Biasanya, obat-obatan yang akan membuat rambut menjadi mudah rontok adalah obat untuk mengobati arthritis, tekanan darah tinggi, dan juga gangguan jantung. Namun, rontoknya rambut akibat faktor obat-obatan hanyalah bersifat sementara karena setelah kamu berhenti mengkonsumsi obat-obatan, maka rambutmu akan semakin sedikit yang rontok.

5. Faktor Genetik

Tidak bisa disangkal bahwa faktor genetik juga memiliki peranan yang cukup besar dalam rontoknya rambut. Jika kamu memiliki orang tua dengan riwayat kebotakan, maka tentu saja kemungkinan kamu akan mendapatkan hal yang sama cukup besar. Biasanya, anak laki-laki lebih rentan mengalami hal ini dibandingkan dengan perempuan.

6. Stress

Stress juga menjadi salah satu penyebab utama mengapa rambutmu menjadi semakin mudah rontok. Ketika kamu stress, maka sirkulasi darah di dalam tubuhmu terganggu. Jika sirkulasi darah di dalam tubuhmu terganggu, maka tentu saja kulit kepala dan juga sel folikel rambut akan kekurangan suplai oksigen dan juga nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dengan sehat. Jika sudah begitu, maka rambut akan menjadi lebih rapuh dan sangat mudah untuk rontok.

7. Pertambahan Usia


Faktor rontoknya rambut yang satu ini memang tidak bisa dihindari karena seiring bertambahnya usiamu, maka semakin tipis pula sel folikel rambut sehingga rambut menjadi lebih mudah patah. Namun, kamu bisa memperkecil frekuensi rontoknya rambut dengan mengkonsumsi makanan tinggi protein, zat besi, zinc, dan vitamin. 

Obat Rambut Rontok

Obat Dokter
Berikut ini beberapa jenis obat yang mungkin akan disarankan oleh dokter untuk mengatasi rambut rontok.
 

  1. Losion minoxidil
Untuk merasakan manfaat obat ini, Anda dianjurkan untuk menggunakannya dengan dioleskan ke kulit kepala dua kali sehari, minimal dalam jangka waktu 12 minggu hingga waktu yang ditentukan dokter. Pengobatan ini dapat membantu menangani kebotakan pada pria dan wanita, tapi cenderung lebih efektif untuk wanita. Pemulihan biasanya terlihat setelah 16 minggu hingga setahun pemakaian, tergantung dari kondisi yang dialami pasien.

Lotion Minoxidil ini dipercaya dapat memulihkan berbagai jenis kondisi kebotakan, namun belum terbukti ampuh untuk penanganan alopesia aerata. Hindari penggunaan bagi pasien dibawah usia 18 tahun.

Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan Minoxidil adalah iritasi kulit kepala, pertumbuhan rambut disekitar wajah dan tangan, hingga peningkatan denyut jantung (takikardia).

  2. Tablet finasteride

Obat ini terbukti efektif untuk menangani kebotakan pada pria karena secara spesifik berfungsi untuk mencegah perubahan hormon testosteron menjadi dihydrotestosterone (DHT) yang menjadi penyebab kebotakan. Walau sangat jarang terjadi, finasteride memiliki efek samping penurunan gairah seks, disfungsi ereksi hingga berpotensi mengalami kanker prostat.

Obat ini dikonsumsi setiap hari dan manfaatnya akan terlihat setelah digunakan selama 3- 6 bulan. Tetapi jika pemakaian dihentikan, rambut akan kembali rontok dalam hitungan bulan. Wanita hamil disarankan untuk menghindari menyentuh tablet yang sudah pecah karena dapat membahayakan.

  3. Terapi steroid

Terapi steroid ditujukan khusus untuk menangani kerontokan rambut jenis alopesia areata, yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang akar rambut. Penanganannya secara umum bertujuan untuk menekan kinerja kekebalan tubuh penderitanya. Jenis kerontokan ini tidak permanen dan sebagian besar rambut penderita akan tumbuh kembali setelah satu tahun.

Kortikosteroid mengandung hormon steroid dan bekerja dengan menekan kinerja sistem kekebalan tubuh. Karena itu, obat ini termasuk efektif untuk menangani alopesia areata yang disebabkan oleh kondisi autoimun. Selain menekan kekebalan tubuh, kortikosteroid juga mampu merangsang akar rambut untuk tumbuh kembali.

Terapi kortikosteroid dapat digunakan dengan dua cara, yaitu melalui suntikan atau dioles pada kulit. Larutan kortikosteroid terbukti paling efektif untuk mengatasi pitak di kepala maupun bagian tubuh lain, misalnya alis mata. Namun kefektifan terapi ini hanya bertahan selama terapi dijalankan. Efek samping terapi ini adalah rasa nyeri pada bagian yang disuntik hingga penipisan kulit kepala.

Kortikosteroid yang dioles juga disebut kortikosteroid topikal. Obat ini dapat berupa krim atau salep. Durasi pemakaian yang dianjurkan oleh dokter biasanya adalah 3-4 bulan. Tetapi obat ini tidak dianjurkan untuk pemakaian pada wajah karena potensi efek sampingnya meliputi penipisan kulit serta jerawat.

  4. Imunoterapi

Imunoterapi adalah krim oles yang umumnya digunakan untuk penanganan kondisi rambut rontok parah. Obat yang menggunakan kandungan diphencyprone (DPCP) ini diolesi pada bagian pitak sesuai saran dokter. Umumnya, rambut akan mulai tumbuh dalam 12 minggu, namun tidak lepas adanya kemungkinan efek samping seperti dermatitis, ruam, vitiligo (perubahan warna kulit), hingga kerontokan rambut setelah pengobatan dihentikan.

Mengingat terapi ini cukup sensitif, sangat disarankan untuk menutup kepala dengan topi atau kain selama 24 jam setelah penggunaan agar terhindar dari efek samping.

   5. Terapi sinar ultraviolet

Jika diperlukan, dokter akan menyarankan terapi sinar ultraviolet untuk menekan jumlah kerontokan rambut. Umumnya, sebelum kulit kepala dikenakan sinar ultraviolet A dan B, obat psoralen akan diberikan untuk membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar.

Terapi yang jarang dilakukan ini membutuhkan waktu hingga satu tahun agar hasilnya terlihat, dan tidak lepas dari efek samping seperti mual, perubahan pigmen pada kulit hingga meningkatkan risiko kanker kulit. 

Obat Alami 

   1. Lidah Buaya

Gel pada lidah buaya memiliki senyawa-senyawa yang akan sangat bermanfaat untuk mengatasi rambut rontok. Lidah buaya juga memiliki sifat eksfoliate yang akan mencegah penyumbatan kulit kepala oleh sel-sel kulit mati. Jika sudah begitu, maka kulit kepala akan mendapatkan nutrisi dengan lebih maksimal. Nah, pasokan nutrisi yang lancar di kulit kepala sangatlah penting untuk memicu pertumbuhan rambut dan mencegah rontoknya rambut.

Cara Pemakaian:
  • Ambil gel pada tanaman lidah buaya, kemudian cukup oleskan gel tersebut ke kulit kepala.
  • Ada baiknya kamu mengoleskannya pada malam hari, kemudian segera bilas rambutmu pada pagi harinya.
    • Mengkonsumsi 1 sendok teh lidah buaya pada pagi hari juga akan sangat bermanfaat untuk memberikan nutrisi ke kulit kepala.Terakhir, gunakan shampoo untuk mencuci rambutmu.
         2. Bawang Merah

      Ternyata, bawang merah selain digunakan sebagai bumbu masakan, juga akan sangat bermanfaat untuk mengatasi rambut rontok. Setidaknya ada 2 alasan mengapa bawang merah sangat cocok digunakan sebagai obat herbal untuk rambut rontok, yaitu:
       
      Bawang merah memiliki kandungan sulfur yang sangat tinggi. Nah, kandungan sulfur ini akan bermanfaat untuk memperkuat folikel rambut dan juga memicu regenerasi sel folikel rambut, sehingga nantinya rambutmu akan tetap sehat.

      Bawang merah juga memiliki senyawa anti-bakteri yang akan membunuh bakteri penyebab infeksi di kulit kepala dan rambut rontok.

      Cara Pemakaian:
       
      • Siapkan beberapa siung bawang merah dan buatlah menjadi jus dengan mencampurkannya dengan air ke dalam blender.
      • Jika sudah jadi, maka kamu bisa membilaskan jus bawang merah tersebut ke rambutmu. Setelah itu, diamkan selama 30 menit.
      • Terakhir, gunakan shampoo untuk mencuci rambutmu.
         3. Teh Hijau

      Minuman tradisional seperti teh hijau akan sangat bermanfaat untuk mengatasi rambut rontok. Nah, teh hijau akan sangat bermanfaat untuk rambut rontok karena kandungan antioksidannya yang sangat tinggi. Kandungan antioksidan seperti catechin yang ada dalam teh hijau akan memicu pertumbuhan rambut. Selain itu, kandungan antibakteri pada teh hijau juga akan membasmi bakteri yang akan menyebabkan infeksi pada rambut dan menyebabkan rambut rontok.

      Cara Pemakaian:
      • Seduh teh hijau seperti kamu membuat teh pada umumnya.
      • Jika sudah, cukup aplikasikan teh hijau pada kulit kepala dan tunggu hingga 30 menit.
      • Setelah itu, cuci kulit kepala dengan menggunakan air dan juga shampoo yang biasa kamu gunakan.
         4. Minyak Kelapa

      Bisa dibilang, minyak kelapa merupakan jenis minyak alami yang paling ampuh untuk mengatasi rambut rontok. Minyak kelapa mengandung asam lauric yang akan membasmi segala bakteri dan juga kuman yang akan menyebabkan infeksi di sel folikel rambut. Selain itu, minyak kelapa juga akan menjaga kelembaban rambutmu secara alami, sehingga rambutmu akan menjadi semakin kuat dan tidak mudah rontok.

      Cara Pemakaian:
      • Oleskan beberapa tetes minyak kelapa ke telapak tangan.
      • Setelah itu, oleskan minyak kelapa ke kulit kepala dengan menggunakan tanganmu dengan gerakan memijat.
      • Diamkan selama 1 jam, kemudian cuci rambutmu dengan menggunakan shampoo.
         5. Kemiri

      Kemiri termasuk salah satu bumbu dapur yang paling banyak digunakan ketika memasak. Hampir 66 % lebih kemiri terdiri dari minyak yang mengandung mineral alami lengkap seperti zat besi, kalium, kalsium, dan sebagainya.

      Minyak inilah yang sering dipakai oleh orang jaman dulu untuk mempercepat pertumbuhan jenggot dan kumis. Namun selain itu, kamu pun bisa memakai minyak kemiri tersebut untuk mengatasi rambut rontok secara alami.

      Cara mengatasi rambut rontok dengan kemiri: 
      • Sangrai kemiri secukupnya.
      • Haluskan sampai keluar minyaknya. 
      • Teteskan minyak kemiri merata keseluruh bagian rambut yang sudah bersih.  
      • Diamkan 1-2 jam sampai meresap sempurna, kemudian bilas air dingin.


      Tips-Tips Untuk Mengatasi Rambut Rontok

      Selain cara-cara yang telah disebutkan diatas, masih ada lagi tips-tips sederhana untuk mengatasi rambut rontok. Penasaran apa sajakah tips-tips sederhana tersebut? Berikut ulasannya.

      • Perlakukanlah rambutmu dengan lembut. Jangan menggosok rambut secara kasar dengan menggunakan handuk ataupun tangan. Selain itu, sisirlah rambut secara pelan dan teratur.
      • Gunakanlah sisir dengan sikat yang halus dan betuknya melebar. Menggunakan sisir dengan sikat yang kasar akan membut rambutmu mudah patah dan rontok.
      • Jangan menyisir rambut ketika rambutmu masih dalam keadaan basah. Seperti yang telah dijelaskan diatas, rambut akan menjadi lebih mudah rontok ketika mereka sedang dalam keadaan basah.
      • Cek shampoo yang kamu gunakan. Pilihlah shampoo yang sesuai dengan kondisi rambutmu. Jangan menggunakan shampoo yang bertipe keras, tetapi pilihlah shampoo yang bertipe mild.
      • Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ternyata kafein dapat membuat tekstur rambut menjadi kering dan memperlambat proses pertumbuhan rambut.
      • Potonglah rambutmu secara rutin. Rambut yang terlalu panjang juga akan membuat rambut menjadi mudah rontok dibandingkan dengan rambut yang pendek.
      • Minum air putih secara rutin setiap hari untuk menjaga keoptimalan proses metabolisme tubuh dan sirkulasi darah. Dengan begitu, maka kulit kepala akan memperoleh nutrisi yang cukup dan rambut menjadi tidak mudah rontok.

       

      Apa Itu Asam Urat?

      Mengenal Penyakit Asam Urat Dan Cara Mengobati




      Definisi
       
      Penyakit asam urat adalah bentuk dari penyakit arthritis yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit yang datang secara tiba-tiba pada sendi tubuh Anda. Kadang ada pula orang awam yang menyebutnya sebagai encok, namun ini tidak sepenuhnya tepat.

      Jempol kaki merupakan bagian yang paling sering terkena asam urat, tetapi penyakit ini juga dapat memengaruhi sendi lain di kaki, seperti lutut, pergelangan kaki, telapak kaki. Asam urat juga kadang terjadi di lengan, tangan, pergelangan tangan, dan siku. Tulang belakang juga bisa terkena meskipun jarang.

      Meski penyakit asam urat ini dapat menjadi penyakit kronis, kondisi ini bisa disembuhkan dan dicegah agar tidak kambuh. Kondisi ini dapat dikelola dengan mengurangi beberapa faktor gaya hidup. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut

      Indikasi tanda-tanda & gejala

      Dalam beberapa kasus, penyakit asam urat tidak menunjukkan gejala apapun pada awalnya. Gejala asam urat biasanya mulai muncul ketika penderita sudah mengalami kondisi yang akut atau justru kronis. Gejala yang paling umum adalah:
       
      Nyeri sendi parah dan mendadak, penderita mengeluhkan sakit pada sendi kaki dan tangan serta pada ruas-ruas kaki dan tangan akibat pengkristalan zat purin.
      Pembengkakan sendi dengan indikasi memerah pada area yang bengkak.
      Sendi kaku dan kebas hingga sulit digerakkan.
      Gejala asam urat lain yang sering muncul ialah rasa pegal dan ngilu pada sendi dan nyeri saat ditekan.
       
      Gejala asam urat biasanya muncul tiba-tiba, tidak dapat diprediksi, dan sering terjadi di tengah malam. Sebagian besar gejala asam urat hanya terjadi dalam beberapa jam selama 1-2 hari. Namun pada kasus yang parah, nyeri pada sendi bisa saja terjadi dalam waktu berminggu-minggu. Jika Anda mengalami gejala ini, maka encok yang Anda miliki cukup parah.

      Sementara, ada pula yang merasakan gejala encok hingga 6-12 bulan – dalam intensitas yang berbeda tiap harinya. Kondisi ini, cukup parah, dan bila Anda mengalaminya, lebih baik segera periksakan diri ke dokter.

      Kemungkinan ada tanda­-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

      Obat untuk mengobati asam urat  

      Obat dokter

      Jadi, jika Anda ingin terhindar dari serangan asam urat di masa depan, Anda harus patuh minum obat asam urat yang diresepkan oleh dokter dan menjalani kebiasaan hidup sehat.

      Gejala yang muncul bisa diobati dengan mengonsumsi obat asam urat berikut:
      • Non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) untuk mengobati serangan asam urat mendadak dan parah. Contoh obat asam urat jenis ini yaitu ibuprofen, naproxen, diclofenac, dan etoricoxib.
      • Steroid dapat digunakan sebagai obat asam urat alternatif selain NSAID. Obat jenis ini tersedia dalam bentuk oral maupun suntikan yang bisa langsung dimasukkan ke persendian. Contohnya, yaitu prednison dan methylprednisone.
      • Colchicine membantu mengurangi risiko kekambuhan. Dokter akan meresepkan obat asam urat ini, bila NSAID tidak cocok untuk Anda. Namun dalam beberapa kasus efek samping obat ini dapat menimbulkan diare, mual, dan kram perut.
      Obat yang mengontrol tingkat asam urat dalam darah seperti allopurinol, probenesid, dan febuxostat.

      Obat alami    

      1. Jahe


      Tahukah Anda bahwa jahe memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga banyak yang menggunakan jahe sebagi obat asam urat terkhusus pada peradangan sendi gout. 

      Caranya adalah sebagai berikut: jahe obat asam urat Potong kecil-kecil jahe lalu rebuslah dengan air secukupnya sampai mendidih, setelah di rasa sudah hangat atau dingin minumlah setidaknya dua kali sehari. 

      Anda bisa menambahkan jahe dalam resep masakan, atau makanan kecil, sepotong baku jahe setiap hari. Anda juga dapat menambahkan satu-setengah sendok teh jahe untuk satu cangkir air mendidih dan aduk dengan baik. 

      Minum larutan ini setidaknya sekali sehari. Pilihan lain yaitu membuat pasta dari jahe dengan sedikit air, kemudian pasta ini dibubuhkan pada daerah yang sakit. Biarkan selama sekitar setengah jam. Lakukan ini sekali sehari.
        
      2. Air Rebusan Daun Sirsak

      Sudah menjadi rahasia umum, bahwa daun sirsak termasuk kedalam salah satu jenis tanaman sejuta manfaat. Daun sirsak dapat mengeluarkan racun atau sampah hasil metabolisme pada tubuh, serta dapat mengurangi rasa nyeri pada bagian yang terkena asam urat. Obat tradisional ini harus dicoba untuk mengobati asam urat anda.

      Cara membuat obat asam urat alami dari daun sirsak : 
      • Sediakan 7-10 lembar daun sirsak berwarna hijau tua.
      • Pastikan daun sirsak tersebut sudah dicuci, lalu rebus dengan 3 gelas air.
      • Tunggu airnya mendidih hingga dan airnya tersisnya 2 gelas.
      • Minum air rebusan daun sirsak tersebut 3x dalam satu minggu.

      3. Daun Sambiloto
       
      Sambiloto, tanaman ini sudah tidak asing ditelinga para peracik obat herbal. Bukan tanpa sebab, itu karena segudang manfaat yang terkandung di dalamnya.

      Beberapa manfaat tanaman herbal ini diantaranya, dapat digunakan sebagai obat pereda rasa nyeri, melancarkan air seni bagi penderita batu ginjal,  termasuk dipercaya efektif dalam mengobati asam urat.

      Cara membuat obat asam urat alami dari daun sambiloto:
      • Sediakan 10 gram sambiloto kering, kemudian cuci hingga bersih.
      • Rebus dengan 4 gelas air, tunggu hingga mendidih hingga tersisa 2 gelas air.
      • Saring dan dinginkan hingga ramuan tersebut dapat diminum.
      • Minum air rebusan sambiloto ini 2 kali dalam seminggu. Hingga.
      4. Daun Salam

      Daun salam tak hanya dapat digunakan sebagai bumbu pengharum dalam masakan. Senyawa flavonoid, tanin, astiri alkaloid yang terkandung di dalamnya memiliki berbagai manfaat seperti, meningkatkan kinerja fungsi ginjal, meningkatkan volume urine hingga meredakan nyeri akibat peradangan.

      Senyawa yang terkandung dalam daun salam juga bermanfaat untuk mengobati asam urat. Cara penggunaannya pun tak jauh berbeda dengan beberapa ramuan diatas.

      Cara mengobati asam urat dengan air rebusan daun salam :
      • Sediakan 10 lembar daun salam segar yang berwarna hijau tua.
      • Rebus dengan air 3 gelas, lalu tunggu hingga mendidih dan tersisa 2 gelas.
      • Minum ramuan herbal ini 2 kali sehari atau 3 kali dalam seminggu.
      5. Daun Kumis Kucing

      Disebut kumis kucing, karena tanaman ini memang memiliki bentuk yang mirip dengan kumis kucing.Tanaman ini memiliki nama lain "Orthosiphon Aristatus". Karena bentuknya yang unik, tanaman ini juga sering dijadikan tanaman hias.

      Walaupun begitu, siapa sangka ternyata tanaman ini juga kaya akan manfaat, yang salah satunya bermanfaat untuk mengobati penyakit asam urat.

      Suatu penelitian menyebutkan bahwa, senyawa alami di dalam tanaman obat ini antara lain saponin, mionositol, sinensetin, glikosida orthosiphonin dan kalium yan terkandung di dalamnya efektif untuk menghancurkan batu ginjal ataupun asam urat yang telah mengkristal.

      Cara membuat ramuan herbal asam urat dari kumis kucing
       
      Bahan-bahan :

              10 gr daun kumis kucing

              10 gr daun meniran kering

              10 gram jahe merah yang sudah diiris tipis

              3 gelas air bersih 
      • Campurkan ketiga bahan menjadi satu
      • Rebus ramuan tersebut hingga mendidih hingga menyisakan 2 gelas air saja
      • Dinginkan ramuan tersebut aar dapat diminum
      • Konsumsi rambuan herbal ini setiap pagi dan malam hari.
      6. Meniran
       
      Bagi sebagian orang, tanaman ini sering dianggap hama, sehingga kadang malah dibabat habis. Padahal tanaman ini kaya akan manfaat. Ini terbukti dari banyaknya produk kesehatan yang menggunakan meniran sebagai bahan utamanya.

      Dalam hal ini, meniran juga dipercaya efektif untuk mengobati berbagai jenis penyakit , termasuk asam urat.

      Cara membuat ramuan herbal asam urat dari meniran :
      • Sediakan 10gr daun meniran
      • Rebus dengan 3 gelas air, dan tunggu hingga tersisa 2 gelas saja.
      • Saring dan dinginkan hingga ramuan tersebut dapat diminum
      • Minum ramuan herbal ini di pagi dan malam hari secara rutin.
      Pantangan

      Tidak hanya butuh minum obat asam urat dengan teratur saja, tapi Anda juga harus mematuhi berbagai pantangan. Pantangan asam urat penting dilakukan untuk mencegah kekambuhan di kemudian hari.
      Pantangan asam urat yang paling utama adalah menghindari hal-hal yang dapat memicu encok muncul sebagai berikut:

      1. Mengonsumsi makanan yang tinggi purin

      Purin sebenarnya bisa ditemukan di berbagai makanan. Tapi dalam pantangan asam urat, Anda hanya harus menghindari makanan dengan tinggi purin seperti jeroan, kaldu daging, sosis, bebek, dan berbagai jenis seafood. Sementara, makanan yang harus dibatasi yaitu:
      • Daging dan ayam yang hanya boleh 50 gram per hari.
      • Kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang tanah yang boleh dikonsumsi sebanyak 25 gram dalam satu hari.
      • Beberapa macam sayuran contohnya, bayam, kangkung, buncis, kembang kol, daun serta biji melinjo yang masing-masing hanya boleh dimakan sebanyak 100 gram per hari.
      Tidak semua makanan menjadi pantangan asam urat. Ada beberapa makanan yang aman untuk dikonsumsi, bahkan dianjurkan seperti makanan yang rendah lemak, buah-buahan yang mengandung vitamin C dan kalium, seperti apel dan pisang yang bisa menolong Anda terhindari dari encok yang kambuh.

      2. Tak mengatur pola makan dengan baik

      Pantangan asam urat lain yang harus diperhatikan adalah mengelola dan mengatur pola makan dengan baik. Tak hanya melakukan diet rendah purin saja, namun, sebaiknya Anda juga menghindari makanan yang mengandung lemak dan gula yang  tinggi. Selain buruk bagi kesehatan, makanan ini membuat timbangan berat badan Anda mudah melonjak.

      3. Tidak minum air yang cukup

      Jarang minum air adalah pantangan asam urat selanjutnya. Anda harus menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik dengan minum air yang cukup. Usahakan untuk lebih banyak minum air putih, ketimbang air yang memiliki rasa manis.

      4. Tidak melakukan olahraga dengan rutin

      Berdiam diri saja di rumah atau bermalas-malasan di dalam kamar adalah salah satu pantangan asam urat yang harus Anda patuhi, jika tidak ingin encok kambuh. Berolahraga rutin dapat membuat Anda menjaga berat badan tetap ideal. Semakin bertambah berat badan Anda akibat malas bergerak, maka semakin sering serangan encok yang dapat Anda alami di kemudian hari.

      Semua pantangan asam urat tersebut penting untuk Anda lakukan jika tidak ingin merasakan nyeri dan sakit di persendian. Namun, bisa saja meski Anda sudah mematuhi pantangan asam urat, gejala dapat muncul di kemudian hari. Jika hal ini terjadi, maka lakukan beberapa cara berikut untuk mengatasinya:
      • Angkat tungkai yang terkena serangan encok untuk mengurangi pembengkakan.
      • Berikan kompres es pada sendi yang meradang selama sekitar 20 menit.
      • Ulangi sesering yang diperlukan tapi pastikan suhu bagian yang dikompres telah kembali normal sebelum mengulanginya lagi.